Papulosquamous disorders

Nama-nama kelainan kulit yang tergolong “Papulosquamous disorders”

  • Psoriasis

Psoriasis adalah gangguan papulosquamous yang paling terkenal. Psoriasis adalah peradangan pada kulit yang ditandai dengan ruam merah, kulit kering, tebal, bersisik, dan mudah terkelupas. Terkadang, psoriasis juga disertai dengan gatal dan nyeri. Psoriasis lebih sering muncul di daerah lutut, siku, punggung bagian bawah, dan kulit kepala.

Psoriasis merupakan jenis penyakit yang dapat dialami oleh siapa saja, namun lebih sering terjadi pada orang berusia 15-35 tahun. Penyakit ini tidak menular, sehingga kontak langsung dengan ruam di kulit penderita tidak akan menyebabkan seseorang terkena penyakit ini.

  • Lichen Planus

Lichen planus adalah peradangan yang terjadi pada kulit, rambut, kuku, dan selaput lendir (mukosa). Pada kulit, lichen planus ditandai dengan adanya ruam kecil merah keunguan yang kadang terasa gatal. Sedangkan pada daerah mukosa, seperti mulut atau vagina, penyakit ini ditandai dengan bercak putih yang kadang terasa nyeri.

Lichen planus terjadi pada 1 dari 5000 orang. Meski umumnya menimpa individu pada usia 45 tahun, penyakit ini bisa menyerang pria dan wanita pada segala usia. Lichen planus bukan penyakit genetik, dan bukan juga penyakit infeksi atau penyakit menular.

  • Dermatitis Seboroik

Dermatitis seboroik adalah gangguan kulit yang menyebabkan kulit bersisik, berketombe, dan berwarna kemerahan. Peradangan ini biasanya terjadi di kulit kepala. Dermatitis seboroik dapat terjadi pada semua usia, namun paling sering dialami oleh bayi dan orang dewasa usia 30-60 tahun. Ketika terjadi pada bayi, kondisi ini disebut cradle cap.

Dermatitis seboroik ditandai dengan kulit kepala yang tampak berkerak dan bersisik. Dermatitis seboroik bukan penyakit menular dan sampai saat ini belum diketahui penyebabnya. Walaupun penyebabnya belum dapat dipastikan, namun orang dengan daya tahan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS, diketahui lebih rentan mengalaminya. 

  • Pityriasis Rosea

Pityriasis rosea adalah penyakit kulit yang ditandai dengan ruam berwarna merah atau merah muda, bersisik, dan sedikit menonjol. Kondisi ini umumnya tidak serius, namun dapat menimbulkan rasa gatal. Ruam dari pityriasis rosea dapat muncul dan menyebar di bagian dada, punggung, perut, leher, lengan atas, dan paha. Pityriasis rosea dapat menyerang siapa pun, namun lebih rentan dialami oleh mereka yang berusia 10 hingga 35 tahun.

  • Sifilis Sekunder

Sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Ini dapat menyebabkan ruam kulit yang menyebar selama tahap kedua infeksi, yang terjadi sekitar empat hingga 10 minggu setelah infeksi awal. Sifilis dapat disembukan dengan atibiotik.

  • Tinea Corporis

Tinea corporis adalah infeksi jamur atau kurap di kulit leher, badan, lengan, dan tungkai. Tinea corporis akan menimbulkan ruam melingkar yang terasa gatal. Kondisi ini bisa menular melalui kontak langsung dengan penderita tinea corporis.

  • Discoid Lupus

Discoid lupus erythematosus atau discoid lupus adalah jenis paling umum dari penyakit lupus. Lupus adalah penyakit peradangan (inflamasi) kronis yang disebabkan oleh sistem imun atau kekebalan tubuh yang menyerang sel, jaringan, dan organ tubuh sendiri. Penyakit seperti ini disebut penyakit autoimun. Lupus dapat menyerang berbagai bagian dan organ tubuh seperti kulit, sendi, sel darah, ginjal, paru-paru, jantung, otak, dan sumsum tulang belakang.

  • Eksim Numular

Eksim numular adalah kondisi kronik yang menyebabkan lesi berbintik dan berbentuk seperti koin pada kulit, yang terkadang mudah pecah dan lembap. Eksim numular seringkali disebut juga sebagai dermatitis numular atau eksim diskoid. Area lesi tersebut seringkali gatal dan berair atau menjadi nanah.

Eksim numular sering muncul setelah kulit terluka, seperti luka bakar, abrasi, atau gigitan serangga. Kondisi ini dapat menyebabkan bintik-bintik dari lesi berbentuk koin. Bintik-bintik bisa bertahan selama beberapa bulan.

  • Eritroderma

Eritroderma adalah suatu kondisi kulit yang mempengaruhi seluruh tubuh atau hampir seluruh tubuh, yang memerahkan sekujur badan. Eritroderma kadang-kadang dimulai dengan tiba-tiba dan eksplosif. Atau kadang-kadang, berkembang perlahan-lahan, setelah seseorang telah memiliki penyakit kulit yang semakin memburuk dari waktu ke waktu. Seluruh permukaan kulit menjadi merah, bersisik, menebal, dan kadang-kadang kerak.

  • Dermatofitosis

Dermatofitosis adalah infeksi jamur dermatofita yang memiliki sifat mencernakan keratin di jaringan yang mengandung zat tanduk, misalnya stratum korneum pada epidermis, rambut, dan kuku. Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan agen penyebab. Sumber penularan dapat berasal dari manusia (jamur antropofilik), binatang (jamur zoofilik) atau dari tanah (jamur geofilik).

Komentar