Bahaya Obesitas
Obesitas adalah kondisi kronis akibat penumpukan lemak dalam
tubuh yang sangat tinggi. Obesitas terjadi karena asupan kalori yang lebih
banyak dibanding aktivitas membakar kalori, sehingga kalori yang berlebih
menumpuk dalam bentuk lemak. Apabila kondisi tersebut terjadi dalam waktu yang
lama, maka akan menambah berat badan hingga mengalami obesitas.
- Tekanan Darah Tinggi/ Hipertensi
Jaringan lemak yang lebih banyak membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah dan meningkatkan jumlah darah yang bersirkulasi. Peningkatan jumlah darah yang bersirkulasi itu memberi tekanan ekstra pada dinding arteri. Tekanan ini dikenal tekanan darah tinggi atau hipertensi. Jika dibiarkan, tekanan darah tinggi ini dapat merusak jantung dan arteri.
- Diabetes
Obesitas menjadi penyebab utama diabetes tipe 2. Jenis ini sering terjadi pada orang dewasa, tapi tidak menutup kemungkinan terjadi pada anak-anak. Obesitas juga menyebabkan resistensi terhadap insulin dan menyebabkan meningkatnya gula darah.
- Penyakit Jantung
Penyakit jantung lebih banyak terjadi pada orang dengan obesitas. Dikarenakan, timbunan lemak menumpuk di arteri yang memasok darah ke jantung. Arteri yang menyempit akibat timbunan lemak dan darah yang menggumpal meningkatkan tekanan darah, kolesterol, dan gula darah. Semua keadaan itu meningkatkan resiko penyakit jantung.
- Stroke
Stroke terjadi ketika suplai darah ke otak terputus. Stroke menyebabkan kerusakan pada otak sehingga dapat menimbulkan kecacatan seperti gangguan bicara, otot melemah, dan kemampuan berpikir. Studi menunjukkan obesitas meningkatkan resiko stroke hingga 64 persen.
- Gangguan Tidur dan Pernapasan
Obesitas juga meningkat gangguan tidur sleep apnea, yaitu berhenti bernapas saat tidur. Hal ini terjadi karena orang dengan obesitas memiliki banyak lemak di leher sehingga mengganggu jalannya pernapasan saat tidur dan lebih rentan mendengkur.
- Penyakit Liver
Orang dengan obesitas lebih berisiko terkena penyakit liver. Penyakit ini terjadi ketika lemak menumpuk di hati dan menyebabkan tumbuhnya jaringan parut. Penyakit ini dapat dicegah dengan menurunkan berat badan, diet yang sehat, olahraga, dan tidak mengonsumsi alkohol.
- Gallbladder
Penyakit gallbladder atau batu empedu adalah penyakit yang menyerang kantong empedu, organ yang berfungsi untuk mencerna lemak. Orang dengan obesitas lebih beresiko terkena penyakit ini karena lemak kerap menumpuk dan kolesterol berkembang menjadi batu empedu.
- Kanker
Obesitas dapat meningkatkan resiko kanker tertentu termasuk kanker payudara, usus besar, kantong empedu, pankreas, ginjal, prostat, leher rahim, dan ovarium. Studi pada tahun 2012 menunjukkan 28 ribu kasus kanker pada pria dan 72 ribu pada wanita di Amerika Serikat berkaitan dengan obesitas.
- Komplikasi Kehamilan
Perempuan yang hamil dengan kelebihan berat badan lebih dapat mengalami resistansi insulin, gula darah tinggi, dan tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat meningkatkan komplikasi selama kehamilan seperti diabetes gestational, preeklampsia, operasi sesar gumpalan darah besar, bayi lahir prematur, keguguran, dan bahkan bayi lahir mati.
- Depresi
Penelitian menunjukkan korelasi kuat antara obesitas dengan gangguan depresi. Orang dengan obesitas kerap merasa kurang percaya diri sehingga berkontribusi besar terhadap stres dan depresi.
- Masalah Persendian
Obesitas juga berpengaruh pada kinerja lutut dan pinggul karena tekanan yang dibebankan pada persendian akibat berat tambahan.
- Sindrom Metabolik
Sindrom
metabolik adalah perpaduan hipertensi, kadar gula tinggi, trigliserida tinggi,
dan kolesterol HDL rendah.
Komentar
Posting Komentar